Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai

Botol susu? please go away..

Tanggal 3 juli 2020 adalah hari baru buat abrizam, malam ini dia berpisah dengan botol susunya, botol yang tidak pernah terpisah semenjak dia berumur 3 bulan. Untuk mempersiapkan hari ini, saya sudah sounding dua minggu sebelumnya, dalam 2 minggu itu saya sering bilang saya akan belikan dia gelas kartun kesukaannya (misal: spiderman,boboy boy atau robot) asalkan dia mau minum susu, tidur tanpa botol susu, dan tidak ngenyot botol susu yang kosong lagi, eng ing eng.. ternyata responnya dia bagus, dia bilang dia mau dan happy mau punya gelas baru.

Lalu tepat di tanggal 3 juli 2020 saya belanja bulanan sekalian hunting gelas bertema kartun kesukaannya, akhirnya dapat 2 gelas, gelas dengan tutup putar bergambar tobot dan cangkir dengan tutup bergambar robocar poly, saya sengaja pilih yang tutupnya putar untuk berjaga kalau-kalau dia minta gelasnya dibawa ke tempat tidur, oya dan semuanya berwarna biru, ini bukan karena dia laki laki (karena menurut saya warna tidak punya jenis kelamin), ini karena warna biru adalah warna kesukaan saya,hihihi 🤭 .

Perjalanan pulang ke rumah saya deg-degan nih dan berharap semoga malam ini dia mau coba. Dan bersyukur sekali ketika dia menerima gelas dia langsung excited dengan gelas dan cangkir barunya (heboh gitu lah) dan minta langsung dipakai, saat lihat dia heboh saya nggak mau buang kesempatan, langsung deh cusss botol lama nya dia saya umpetin 😁, tapi karena keburu-buru takut ketahuan, saya nyimpennya botol masih dalam kondisi belum dicuci masih ada bekas susu 😅

Yang lebih deg-degan lagi saat jam tidur tiba, takut dia merengek,menolak dan mencari dotnya. Tetapi alhamdulillah, ternyata menjelang tidur dia nggak terlalu cranky minta botol susu, dia hanya minta minum susu pakai gelas barunya dan minta gelas barunya dibawa ke kamar, masih okelah kalau itu. Setelah gelas naik ke kasur lalu dia mulai gelisah dan ceriwis ngajak ngobrol sampai kurang lebih 1 jam. Saya sedikit paham perasaannya ya, pasti dia merasa kehilangan, bingung dan hampa 🥺, karena biasanya dia nonton tv dan gegoleran sebelum tidur sambil ngenyot botol susu kosong dan ngelus ngelus tangan saya, tetapi sekarang dia sudah tidak bisa lagi seperti itu, dan kebiasaan dia ngelus ngelus tangan sebelum tidur pun mendadak juga ikut berhenti.

Namanya anak-anak, berpisah dengan benda kesayangan pasti tetep bikin sedih ya, kita aja yang usia dewasa juga begitu dan begitu pula dengan abrizam tapi bersyukurnya dia rewelnya nggak sampai heboh, sebatas tiba tiba minta gendong, gelisah, tiba tiba marah, dan setiap mau tidur dia ceriwis ngajak ngobrol kurang lebih hampir 1 jam

Kegelisahan ini kira-kira berlangsung hingga 1 minggu lebih, kira-kira lama nggak sih? tapi kalau menurut saya sebentar sih dan yang saya bangga adalah dia tidak nangis minta botolnya kembali. Memang sedikit beda dengan kakaknya, si kakak saya sapih botol susu juga ketika umur 3tahun lebih tetapi si kakak lebih cepat proses adaptasinya tanpa rewel atau tanpa gelisah, mungkin ini karena si kakak juga memang tidak ngenyot botol kosong ketika tidur atau nonton tv

Setiap anak memang punya cara sendiri menanggapi hal hal yang ada di depannya, ternyata beda jenis kelamin beda juga cara mereka menanggapinya.

PR selanjutnya adalah melepas diapers ketika dia tidur malam di rumah atau tidur siang di rumah budenya 🤭

Iklan

Dua hati, banyak cerita

Pillow talk adalah aktivitas yang dilakukan pasangan suami isteri, yang biasanya dilakukan sebelum atau sesudah bercinta. Namun pillow talk tak harus selalu berhubungan dengan bercinta. Intinya, pillow talk adalah obrolan menjelang tidur tentang apa saja, untuk menjalin kedekatan secara emosional dan fisik. (https://www.anakku.net/pillow-talk-obrolan-menjelang-tidur.html)

Pasti kita pernah ya mendengar atau membaca istilah “pillow talk”.Saya sendiri pertama kali dengar dari sahabat saya ketika dia menginap di rumah saya dan ingin mengajak saya pillow talk sebelum tidur, maklum sahabat yang sudah lama tidak bertemu jadi begitu ketemu sebelum tidur pun inginnya ngbrol lama😁. Bagi saya sendiri istilah itu tidak selalu untuk pasangan suami istri, atau tidak harus dikaitkan dengan kegiatan sebelum dan sesudah “ena-ena” yang dilakukan pasangan suami istri. Saya sendiri biasanya pakai istilah ini ketika saya ngobrol ngbrol ringan sebelum terlelap tidur dengan anak sulungku yang berumur 5tahun.

Kuantitas pertemuan saya dengan anak anak memang tidak lama yaitu mulai pagi hari setelah bangun tidur hingga mengantar anak sulung sekolah lalu mengantar anak bungsu ke rumah budenya dan malam hari ketika saya pulang kerja jam 18.15 hingga sebelum mereka tidur jam 8 malam. Tetapi dengan waktu yang sebentar ini saya ingin bisa memanfaatkannya sebaik mungkin dan sebisa mungkin berkualitas. Sepulang dia sekolah saya tidak bisa langsung “kepo” bertanya bagaimana kegiatan dia saat di sekolah hari ini. Maka itu waktu sebelum tidur setelah membacakan anak anak buku cerita adalah waktu emas bagiku dengan anak anak, dari mulai bercanda hingga ngobrol ngobrol ringan.

Bermula dari saya sering tanya ke si sulung ketika dia mau tidur, saya sering menanyakan bagaimana kegiatan dia di sekolah, lalu setelah dia selesai bercerita biasanya dia akan gantian bertanya pada saya bagaimana kegiatan saya di kantor. Karena seringnya saya bertanya ini lah dia seperti mempunyai alarm sendiri di kepalanya, setiap saya selesai membacakan buku secara otomatis dia akan mulai bercerita sendiri tentang kegiatannya di sekolah, ada kejadian apa di sekolah, dia di rumah budenya ngapain aja lalu setelah dia bercerita dia langsung bertanya “bunda gimana tadi di kantor? Lancar nggak? Tadi bikin kopi nggak? Terus di bis gimana? ” 😄 Lucu ya, anak 5 tahun ini sudah seperti sahabat saya, bisa diajak ngobrol atau curhat ringan. Bersyukur sekali karena tanpa saya tanya dia sudah mempunyai kebiasaan bercerita dan peduli dengan saya.

Harapan saya semoga seiring bertambah usianya, pillow talk ini bisa menjadi kebiasaan kita setiap harinya. Semoga dia selalu bisa terbuka dengan saya tentang apa yang dialaminya, dan semoga saya selalu punya waktu dan kesabaran untuk mendengar ceritanya dan semoga dia bisa menjadi sahabat saya seumur hidup saya selain suami saya tentunya 🙏😊

Rica rica ayam si menu favorit

Seperti biasanya ketika suami ditanya mau dibuatin masakan apa dia selalu bilang “terserah aja sayang mau dimasakin apa”, ini yang selalu buat bingung dan galau ya, andaikan saja setiap ditanya selalu dijawab dengan “pengen ini yang,buatin ya” pasti langsung capcus catet list belanjaan. Tapi.. ketika enggak punya ide mau masak apa, jurus yang dikeluarkan adalah buka salah satu akun instagram yang berisi menu masakan rumahan atau ketik kata kunci salah satu nama bahan masakan yang terlintas di kepala di kolom searching instagram.

Beberapa waktu itu ketika sudah belanja ayam dan mau masak ayam lada hitam, tiba tiba suami nongol dan bilang “yang masak rica rica ayam aja”, jedeeeennggggg!!! Yahh kenapa sih enggak bilang sebelumnya sayangku , karena setelah searching resepnya ada beberapa bahan yang stoknya enggak ada di dapur😭, kan suka sedih kalau mau masak tapi bahan bahan nggak ready stok (ciyee kata-katanya udah kayak penjual online aja🤭)

Kemudian setelah semua dipersiapkan di dapur,meluncurlah ke warung sayur yang jaraknya agak jauh dari rumah,karena tukang sayur kelilingnya udah lewat semua.Padahal ya ibu-ibu kalau sudah siap di dapur mau masak tuh suka males keluar lagi karena cuma mau belanja itu harus ganti baju segala lah harus dandan sebentar lah (meski belum mandi dan cuma pake lipstik🤭) kan ribet, ribet yang wajib dilakukan 😁

Nah ini dia bahan rica rica ayam (hasil pencarian di instagram)https://www.instagram.com/p/Bi1jun5jmJ8/?igshid=1ortusqgl7og7

Btw terima kasih ya mbak https://instagram.com/siska_dewi_lestari?igshid=fssw4xiaoa69 resep rica-rica nya. Kalau versinya keluarga kita ditambah kencur, tapi kembali lagi masak itu kan selera masing-masing ya 😁

Oya rica rica ayam ini bikin nagih lho, waktu dimasakin pertama kali anak bungsu nyobain enggak ada komplain dan suami juga request pengen dimasakin lagi di minggu berikutnya. Eh lalu masak berikutnya sengaja tuh masak dibagi dua,yang satu masak tanpa cabe untuk si sulung dan yang satu pakai cabe buat kita, tau nggak hasilnya gimana?si sulung makannya nagih minta nambah dan pengen dimasakin lagi mau dibawa ke sekolah katanya (alhamdulillah🥳) .

Kalau bicara soal makanan, bersyukur banget sama si sulung, dia tuh gampang makannya, meski cuma lauk sederhana seperti ikan asin gereh layur,orak arik ikan pedo,tahu goreng+tumis kangkung juga makannya telap telep. Tetapi ada sih yang masih jadi PR yaitu si bungsu, dia amat picky eater, pemilih banget, sering banget makan cuma pakai kuah sayur atau hanya makan nasi putih, kan sedih banget lihatnya, apa apa kok enggak doyan 😭, mau makan sayur juga tertentu aja seperti bayam dan kangkung, yang lucu tuh dia doyan banget makan tumis kangkung, masak iya anak belum ada 3tahun suka tumis kangkung😂

Anak memang pembawaannya masing-masing ya, harus bisa sabar dan tetap putar otak agar anak bungsu juga bisa telap telep makannya seperti kakaknya.

Lain waktu mau masak apa lagi ya? Mari berkreasi di dapur, supaya anak anak suka dengan masakan rumahan 😊

Toilet trainning jilid 2

Berawal dari tanggal 22 desember 2019 kemarin, anak kicik waktu mau bobok tumben nggak minta dibuatkan susu botol,hanya ngedot botolnya aja.Kemudian tengah malam tiba tiba anak kicik bangun dan minta pipis di toilet, yang tadinya ngantuk langsung auto bangun dengan semangatnya mengantar ke toilet (rasanya ingin bersorak sorak gembira😄).Satu jam kemudian ini berulang,meski ngantuk tetap semangat menggendongnya dan ini masih berulang lagi di satu jam berikutnya,yeyeyeye🥳🥳🥳

Soal toilet training, beberapa bulan ini rasanya sempat hopeless tentang kapan anak kicik bisa lepas diapers kalau malam,karena mulai bulan mei 2019 dia hanya lepas diapers ketika pagi hingga menjelang tidur malam.Memang agak sulit lepas diapers di malam hari untuk anak yang minum susu formula pakai botol, apalagi anak kicik minumnya berulang dari jam 19.30-05.00 dia bisa minum hingga 4 kali dengan jumlah sekali minumnya 180-220ml.

Jadi sebenernya proses toilet trainning yang dimulai bulan mei 2019 ini belum benar benar berakhir.

Beberapa bulan sebelum-sebelumnya sudah sering dicoba hypnoparenting ke abrizam ketika dia tidur, membisikan kalimat kalimat sugestif supaya dia mau pipis di toilet kalau malam tetapi beberapa bulan itu ternyata nggak manjur😭. Mencoba tengah malam membangunkannya mengajaknya ke toilet juga nggak manjur, yang ada malahan dia nangis karena bagaimanapun kondisi ngantuk kok dibangunkan digendong diajak pipis di toilet, ya pastinya jadi badmood.

Berikut ini adalah penjelasan terkait hypnoparenting

https://www.ayahbunda.co.id/keluarga-psikologi/mengasuh-dengan-teknik-hypnoparenting—

Setelah tanggal 22 desember 2019, hypnoparenting ke abrizam dimulai lagi, kurang lebih kalimatnya begini “dek kalau pipis bangunin bunda ya, ditahan dulu, pipisnya keluar di kamar mandi ya”. Selain hypnoparenting, kebiasaan dia mau bobok juga mulai dirubah, biasanya mimik susu botol dia maunya 220ml sekarang hanya dibuatkan 100ml itu pun dia harus komitmen setelah mimik susu dia harus mau diajak ke kamar mandi, hal yang sama juga berlaku kalau tengah malam dia minta mimik susu.

Oh ya sekarang ini jatah minum susunya juga sudah berkurang banyak, semenjak dia mulai tidur nyenyak hingga menjelang pagi hanya 1 kali dia minum susu botol,itupun jumlahnya hanya 60ml, nggak tau juga ya apakah ini pengaruh karena musim hujan jadi dia nggak terlalu haus kalau malam atau karena dia yang sudah mulai terbiasa tidak mimik susu botol di malam hari.

Tidak hanya jatah minum susunya yang berkurang ya, sebelum menginjak tahun 2020 dia juga mengalami perkembangan. Dia seringnya terbangun kalau mau pipis,cukup bangga sih dengan ini karena perjuangan melek tiap 1 jam sekali “natur” ke toilet lumayan membuahkan hasil. Tetapi namanya usaha kadang juga gagal ya, kadang dia “keprucut” pipis di celana, dia enggak mau pipis meski udah diajak ke toilet dan beberapa menit kemudian tau tau celananya udah basah,kan jadi sedih 😭. Dan enggak cuma itu aja, kadang harus sampe 3-4 kali dulu “natur” di toilet baru dia mau pipis di toilet.

Meski sudah berganti tahun, di tahun 2020 ini harus tetap semangat untuk menuntaskan toilet training ini, harapannya sebelum dia berulang tahun ke-3 di april nanti dia harus sudah lulus toilet training. Semoga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan ya, karena tidak memungkiri terkadang ada rasa malas dan ingin menyerah, apalagi ini musim hujan ya, yang rasa rasanya pengen selimutan terus sampai pagi, malas “natur” pipis di kamar mandi 😭. Kemarin waktu galau juga bisanya curhat di story IG 😁, lebih baik saya curhat gini ya daripada menyerah ditengah jalan ✌

Harus tetap semangat karena hasil tidak akan menghianati usaha, apalagi yang diusakan adalah sesuatu yang baik, bismillah.. Dan kalau mulai hilang semangat cukup lihat wajahnya anak kicik ini aja, karena dia aja mau diajarin meski dia mengantuk tetapi dia tetap mau pipis di toilet

Ngedate dulu kita ya kak

Hari minggu tanggal 24 November 2019 kemarin pergi berdua nonton frozen sama anak sulungku. Film yang sudah dinanti dari tahun lalu akhirnya kita tonton juga. Si sulung excited sekali diajak kencan berdua sama bundanya, bahkan dia sudah berencana kalau berangkatnya naik BRT saja tapi kemudian dia berubah pikiran maunya naik ojek online saja, katanya biar nggak berhenti berhenti dan bisa langsung sampai 😄.

Pergi berdua dengan anak sulungku selalu menjadi hal yang istimewa, karena kita sekeluarga memang jarang pergi keluar rumah, karena ketika kita libur bekerja,biasanya weekend kita gunakan dirumah buat bermain sama anak, mengurus tanaman tanaman kecil di rumah, belajar membuat kue atau kadang kadang ayahnya nukang bikin rak atau memperbaiki sesuatu di rumah.

Nonton bioskop kemarin adalah hal yang baru buat anak sulungku,karena memang sebelumnya belum ada film anak anak yang cocok ditonton sulungku yang masih berusia 5tahun ini. Karena menjadi hal yang pertama baginya, ada beberapa barang yang disiapkan untuk dibawa. Kemarin saya menyiapkan minuman hangat di termos kecil, air mineral di botol tupperware, biskuit untuk cemilan di lepak makan kecil. Semua bekal saya bawa dari rumah, sengaja tidak membeli di counter makanan yang disediakan XXI, saya juga sengaja tidak membelikannya popcorn karena si sulung baru batuk dan alasan lainnya adalah saya mengurangi jajan di luar yang menggunakan kemasan, karena saya sedang belajar mengurangi sampah plastik.

Selain bekal makanan, saya juga membawakannya jaket yang ada hodie nya supaya dia tetap hangat dan nyaman saat menonton film. Dan tak lupa dia saya minta bawa boneka kecil kesayangannya, boneka yang dari kecil menjadi teman tidurnya ,boneka yang selalu dia elus elus ketika tidur atau nonton TV. Semua saya siapkan supaya dia tetap nyaman selama 1 jam kedepan menonton film di bioskop, karena waktu 1 jam lebih bukanlah waktu yang sebentar terlebih lagi menontonnya dengan duduk, biasanya anak anak kecil cenderung dinamis dan mudah bosan ketika berdiam diri berlama lama di satu tempat.

Selain membekali barang barang dan cemilan, si sulung juga saya bekali informasi mengenai suasana bioskop dan apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan ketika di dalam bioskop dalam waktu yang tidak sebentar, hal ini saya sampaikan terlebih dahulu supaya dia tidak kaget dengan bioskop yang gelap dan suara sound yang cukup keras,kemudian agar dia juga tidak rewel dan minta pulang karena bosan dengan suasana bioskop.

Sebenarnya ini semua hal yang remeh sih, tapi bagi saya penting menyiapkan dan memberi informasi mengenai tempat baru yang akan dia kunjungin supaya dia mudah beradaptasi.

Kemarin juga nggak sedikit lho anak anak kecil yang menangis ketika masuk bioskop yang gelap dan bahkan ada yang minta pulang,mungkin dia sama seperti anak saya yang baru pertama kali ke bioskop.Tapi banyak juga anak anak yang menonton dengan tenang,mungkin mereka bukan kali pertama datang ke bioskop atau mungkin mereka pertama kali datang tetapi sudah di bekali informasi oleh orangtuanya.

Kalau untuk sulung saya sendiri sih awalnya dia banyak tanya dan melihat ke sekeliling mengamati seisi bioskop, kemudian di pertengahan film dia sedikit merasa bosan karena capek duduk terus, oya dia juga sempat merasa kedinginan. Tetapi saya beri pengertian pelan pelan akhirnya dia bisa menyelesaikan filmnya.

Oya nggak nyangka ternyata waktu nonton ketemu teman sekampus yang satu angkatan beda jurusan, dulu saya kenal dia karena kita sama sama sering berkegiatan di PKM kampus sebagai aktivis jurusan, dia jurusan geografi murni dan saya pendidikan sosiolosi antropologi. Namanya gigih, dia nonton bersama istri dan anak perempuan yang nampaknya hampir sama usianya dengan sulungku. Awalnya ingin saya sapa dia, tetapi ragu. Kemudian kuputuskan menyapa istrinya dulu dan menanyakan betul tidak dia alumni UNNES dan ternyata sepertinya dia lupa lupa ingat denganku tetapi tetap akhirnya saling sapa sebentar dan sempat saling berpamitan, saya maklumi sih karena memang dulu ketika kuliah saya tidak memakai kerudung dan tidak berdadan, sekarang saya sudah berkerudung

Ya begitulah pengalaman ngedate nonton sama sulungku. Lain kali kita ngedate lagi ya kak. Hmmm gimana kalau tanggal 1 Desember ini kita ngedate ke pameran buku???? 🤩

Sementara pamer poster pameran bukunya dulu ya, besok curhat lagi soal pergi ke pameran (kalau jadi) 😁

Silahkan di cek link nya teman saya,barangkali ada yang berminat jastip buku (sekalian ngiklan) 😁😊🙏 https://instagram.com/shopaholic_kids_n_moms?igshid=qlev23857u4i.

With love

Ratih Puspa Dewi

Sudahkan menyisihkan waktu untuk hobi kita moms?

Kamu punya hobi apa?pertanyaan ini sering mommies denger nggak sih?kalau jaman sekolah dulu pertanyaan begini familier ya karena setiap isi biodata di diarynya teman teman sekolah dari jaman SD hingga SMA, kita selalu cantumin perihal hobi kita, ini nih contoh biodata di diary :

(sumber: http://agustinrika.blogspot.com/2014/04/nostalgia.html)

Saat masa sekolah dulu kita selalu punya hobi ya moms, dan memang itulah kesukaan yang rutin kita lakukan dalam mengisi waktu luang. Setelah saya menikah lain lagi ceritanya, saya jadi jarang mendengar ada yang menanyakan hobi saya apa, karena seringkali yang sudah memiliki anak seperti saya jadi tidak punya hobi, boro-boro punya hobi lha wong mau makan sama mandi aja kemrungsung karena sudah ada anak balita yang minta cebok lah atau yang ngetok ngetok pintu kamar mandi, gitu nggak sih moms?😊

Saya pribadi meski repot dan lelah saya tetap usahakan punya waktu untuk hobi saya.Hobi saya dari saya SD adalah membaca dan berkebun. Dari awal menikah saya selalu menyempatkan membaca dan membeli buku, bahkan sekarang ini saya seperti sedang balas dendam,membeli banyak buku yang kepengen saya baca, hal ini dikarenakan dulu ketika saya masih sekolah saya tidak punya banyak uang saku untuk membeli buku dan apabila ingin membaca buku saya harus antri pinjam ke teman sekolah.

Hobi saya yang lain adalah berkebun, hobi yang sempat terlupakan karena saya kuliah hidupnya di kos-kosan dan saya menikah hidup di kontrakan (sebelum punya rumah sendiri). Tidak memungkiri kalau hobi saya ini lebih sering saya lakukan belakangan ini, hal ini dikarenakan di media sosial sedang booming dan banyak bermunculan para plantsgram dan banyak penjual tanaman online yang bersliweran di instagram. Mereka ini yang berjasa memberikan pengaruh positif kepada masyarakat untuk ikut gerakan hijau dimulai dari rumah, bahkan mereka ini yang membangkitkan kembali gairah berkebun orang orang seperti saya yang punya hobi berkebun tetapi sempat terlupakan 😄.

View this post on Instagram

Me time #nusaindah #ratihtanam #tanamanhias #hobi

A post shared by ratih puspa dewi (@puspadewi_ratih) on

Kalau memasak termasuk hobi nggak? kalau saya pribadi sih memasak bukan hobi tetapi proses belajar saya selama ini. Karena keinginan saya, saya ingin dapat menyajikan dan menyediakan makanan untuk keluarga saya, apa yang direquest oleh suami dan anak ingin saya buat dengan tangan saya sendiri.

Menurut mommies penting tidak sih hobi itu? Kalau saya pribadi sih ini penting, karena dengan memiliki hobi pikiran saya jadi lebih fresh dan happy. Sudah lelah bekerja, kemudian di rumah masih ada pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan seorang ibu dari balita dan batita saya, apa jadinya coba kalau saya lelah dan penat kemudian saya tidak memiliki hobi yang dapat merefresh mood saya?? Dengan saya memiliki hobi yang saya kerjakan di rumah, saya jadi tidak punya banyak keinginan untuk pergi pergi ke luar rumah (shopping dan piknik). Dengan hobi saya ini saya bisa menularkan semangat membaca buku dan mencintai tanaman kepada anak-anak saya.

Mari kita simak berikut ini,

6 Alasan Pentingnya Punya Hobi
    1. Efektivitas waktu. Menurut Hukum Parkinson, Anda akan menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketersediaan waktu. …
    2. Membuat lebih aktif. …
    3. Meningkatkan jaringan sosial. …
    4. Memperkaya identitas. …
    5. Membantu mengatasi stres. …
    6. Menambah semangat.
Tempo.co, https://cantik.tempo.co/read/772576/6-alasan-pentingnya-punya-hobi/full&view=ok (diakses tanggal 13 November 2019, pukul. 13.42

Lanjutkan membaca “Sudahkan menyisihkan waktu untuk hobi kita moms?”

Toilet training? coba sekarang?atau nanti aja deh….

Di usia berapa ya anak-anak diharapkan siap menjalani toilet training dan bisa sepenuhnya lepas dari popok sekali pakai? Dari yang pernah saya baca di https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-balita/waktu-anak-lepas-popok/ bahwa menurut sebuah studi baru dari American Academy of Pediatrics, orangtua di Amerika percaya bahwa anak bisa lepas popok ketika mereka berusia 18 hingga 24 bulan. Sementara itu, waktu terbaik untuk melatih anak pakai toilet sendiri adalah secepat mungkin. Para pakar pun tak menemukan adanya bahaya jika bayi atau balita mulai lepas popok dan menggunakan toilet sejak dini.

Sebaiknya ajari anak Anda untuk memakai toilet ketika anak sudah bisa mengatur keinginan untuk buang air. Anak yang sudah bisa mengatur keinginan buang air akan buang air besar di waktu yang sama setiap harinya, tidak buang air besar di malam hari, dan memiliki popok yang kering dan bersih setelah 2 jam pemakaian popok atau selama tidur siang. Pastikan juga anak sudah bisa memanjat, berbicara, dan melepas pakaian yang merupakan kemampuan motorik penting untuk bisa memakai toilet ( https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-balita/waktu-anak-lepas-popok/ )

Anak yang sudah siap memakai toilet juga siap secara mental. artinya, ia patuh ketika diajarkan dan diminta untuk buang air di toilet. Salah satu tandanya adalah anak Anda mungkin merasa dirinya “sudah gede” sehingga malu untuk pakai popok ( https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-balita/waktu-anak-lepas-popok/ )

Dua anak saya menjalani toilet training di usia yang berbeda. Si sulung Keiandhara saya ajarkan toilet training ketika adiknya baru saja dilahirkan tepat di hari ketiga (setelah saya melahirkan dan sepulang saya dari RS) di usia 3 tahun 8 bulan pada tanggal 16 April 2017. Sebenarnya kalau dipikirkan kembali pemilihan waktu itu sedikit merepotkan saya, dengan kondisi saya pasca melahirkan secara operasi dan saya diharuskan merawat bungsu saya yang masih bayi. Saya memilih waktu itu bukanlah tanpa alasan, saya sengaja memilih di waktu saya cuti melahirkan selama 3 bulan dengan alasan supaya saya punya cukup banyak waktu untuk melatihnya secara terus menerus sampai dia benar-benar siap tanpa diapers. Cukup cepat melatihnya,hanya dibutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu. Sedangkan si bungsu Abrizam saya ajarkan toilet training di usia 2 tahun 1 bulan, lebih dini dari kakaknya. Pemilihan waktu ini juga saya rasa tepat karena bersamaan dengan libur panjang sebelum lebaran dan pasca lebaran yang totalnya sekitar 11 hari yang saya mulai pada tanggal 30 Mei 2019. Berebeda dengan kakaknya, Abrizam membutuhkan waktu yang lebih lama daripada kakaknya, apakah faktor usia yang lebih muda dan jenis kelamin yang mempengaruhi proses belajarnya ya? atau dikarenakan setiap anak memiliki kesiapan yang berbeda-beda? Untuk Abrizam, dia harus berkali-kali diberi pengertian, bahkan ketika saya tatur di kamar mandi dia tidak mau dan menangis dan beberapa detik setelah keluar dari kamar mandi pipis nya langsung keluar di celana, atau dia baru bilang “pipis” setelah celananya basah. Hari demi hari dia mengalami kemajuan meski tak jarang dia susah menahan keinginan untuk pipis, minta pipis tetapi belum sempat lepas celana sudah keburu keluar.

Lagi-lagi ini berbeda dengan kakaknya dulu, kakaknya juga minum susu sama banyaknya dan saat itu dia belum saya sapih dari botol susunya tetapi saat itu kakaknya tidak se-beser adiknya. Cara lain yang saya coba lakukan supaya abrizam bisa mengontrol keinginan pipisnya adalah saya coba menyapihnya minum susu dari botol, anggapan saya kalau dia minum tanpa botol susu pasti kuantitas minum susunya menurun sehingga abrizam tidak terlalu beser. Betul ternyata, ketika saya mencoba menyapihnya memang dia lebih teratur bilang mau pipis/eek, di tatur pun mau, tetapi dampak lainnya dia seharian jadi lebih rewel, sedikit-sedikit mewek minta gendong, tidur pun minta gendong dan tidak mau tidur di kamar (ini ujian selanjutnya bagi saya). Kemudian saya langsung angkat tangan di hari ke-3 menyapih botol susu , abrizam sudah tidak kooporatif dan dia rewel sekali sehari semalam selama 2 hari, dan tentunya badan saya dan suami juga ikutan tidak kooporatif (kepala pusing dan masuk angin), akhirnya saya menyerah dan botol susu saya berikan kembali padanya. Dan anehnya selepas saya berikan botolnya kembali, setiap dia mau pipis dan eek dia seringnya bilang dan langsung jalan ke kamar madi (hehehe,sapih botol susu jadi semacam ancaman ya). Kemudian keanehan yang lainnya adalah ketika abrizam dijaga oleh kakak saya di rumahnya, seringnya dia tidak mau bilang kalau ingin pipis bahkan ketika di tatur pipis juga tidak mau, padahal ketika di rumah dia lebih teratur dan kooporatif bilang ketika mau pipis dan eek, bahkan ketika di rumah dia saya pakaikan diapers pun dia tetap minta pipisnya di kamar mandi

Dari pengalaman ini saya jadi belajar banyak bahwa memang baiknya ketika mulai melatih toilet training kita harus mempertimbangkan beberapa hal:

1.Pemilihan waktu, cari waktu yang panjang yang memungkinkan melatihnya secara continue tanpa terputus sehari pun hingga toilet training benar-benar berhasil

2.Pemilihan tempat, ketika dilakukan di dua tempat yang berbeda dalam satu hari yang sama (misal pagi-sore dirumah budenya, sore-malam dirumah) adaptasi yang dilaluinya terlalu banyak, adaptasi tempat juga adaptasi harus pipis di kamar mandi. Karena menurut saya kondisi kamar mandi setiap rumah berbeda,contohnya kamar mandi di rumah kakak saya (budenya anak-anak) letaknya agak jauh dari ruang tamu dan ruang keluarga, sehingga dia mungkin malas kalau harus jauh2 jalan pipis ke kamar mandi padahal dia sudah kebelet sekali. Jadi biarkanlah dia benar-benar lulus toilet training dahulu di rumah, artinya kita harus menyediakan lebih banyak waktu (cuti) untuk mengajarinya.

3. Jangan dibarengi dengan menyapih botol, sekali lagi menurut saya dia akan terlalu banyak mengalami adaptasi di waktu yang sama dan mungkin akan mempengaruhi moodnya

4. Bersabarlah, karena ketika toilet training berlangsung kesabaran diuji. Pakaian dan seprei bau pipis banyak yang menumpuk, di setiap penjuru rumah jadi sering basah dan bau pipis yang akibatnya kita harus sering-sering mengepel rumah. Jangan malas menanyakan “pengen pipis ndak?” dan jangan malas untuk sering mengajaknya kekamar mandi. Selain bersabar kita juga harus teguh pendiriannya, jangan hanya karena capek dan tidak sabar lalu kita berhenti melatihnya di tengah jalan (karena saya beberapa kali berpikir begitu ketika melatih si bungsu,hehe).

With Love

Ratih

tatur : dipangku sedemikian rupa agar buang air

beser : /be·ser/ /bésér/ a sebentar-sebentar kencing;

Daftar pustaka:

  1. https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-balita/waktu-anak-lepas-popok/ . Diakses 19 Juni 2019
  2. https://glosarium.org/arti-tatur/ . Diakses 19 Juni 2019
  3. https://kbbi.web.id/beser . Diakses 19 Juni 2019

Bekerja sambil melihat-lihat

Bekerja sambil lihat-lihat, lebih tepatnya begitu. Di sela-sela kerepotan mengurus pindah kantor ke lokasi yang baru saya menemukan pemandangan yang cukup menghibur mata. Setelah beberapa kali saya mondar mandir dari kantor lama ke lokasi kantor baru dalam dua bulan belakangan ini, baru kali ini saya melihat ada orang latihan dayung di kanal seberang kantor saya. Lokasi kantor saya memang dekat banjir kanal semarang, lebih tepatnya berseberangan dengan banjir kanal semarang. Berikut gambarnya:

View diatas kebetulan saya ambil dari balkon lantai 2. Ketika melihat ada orang mendayung kayak saya langsung ambil fotonya, dan ketika ada waktu di sela-sela temu janji dengan vendor saya langsung menuju ke arah kanal untuk melihat lebih dekat, penasaran dan ingin lihat. Sampai di pinggir kanal ternyata saya tidak sendirian, disana ada 2 orang lelaki yang sedang membawa sejenis alat komunikasi yang saya sebut sebagai walkie talkie, dia adalah Mas Joko dan Bapak-bapak (yang-saya-lupa-namanya hehehe) yang memakai kain lurik serta dalaman kaos berwarna merah . Sempat tadi bertanya sedikit kepada beliau ini, ternyata yang sedang mendayung ini adalah atlet POPDA Jateng yang akan bertanding di bulan maret 2019. Mereka ini dari beberapa SMA yang dilatih khusus oleh Mas Joko dan yang nantinya masih akan di seleksi lagi oleh Mas Joko dan Bapak yang-saya-lupa-namanya ini untuk mewakili kota semarang di ajang bergengsi tsb. Atlet itu saya taksir usianya sekitar 17-18 tahun karena tadi Mas Joko menyebutkan tahun kelahiran mereka sekitar tahun 2001-2002.

Mereka (yang meskipun terlihat sangat kecil gambarnya) sedang berlatih mendayung. Latihan rutin setiap sore setiap harinya. Dilatih oleh Mas Joko yang adalah seorang mantan atlet dayung berusia 27 tahun dan sekarang dipercaya untuk melatih atlet muda ini. Mas Joko ditemani oleh Bapak yang-saya-lupa-namanya, bapak ini ternyata pengurus dari provinsi.

Ah keahlian saya untuk mengorek informasi macam wartawan memang masih cemen alias tidak punya keahlian, bahkan saat mendengarkan ulang rekaman suara saya saja saya sedikit malu. Ilmu yang saya dapatkan ketika kuliah Sosiologi dan Antropologi menguap begitu saja, sehingga tidak banyak informasi yang saya dapatkan, bahkan saya sedikit malu ketika tadi si Bapak yang-saya-lupa-namanya ini berkelakar kalau jangan-jangan saya ini wartawan. Sungguh saya malu.

Semoga atlet yang mewakili kota ini semakin semangat berlatih dan bisa menjadi yang terbaik untuk lomba dayung ini.

Man flu?Pernah dengar?

Hai, selamat datang musim hujan, musim hujan kesukaanku, semoga kita senantiasa bisa tetap menjaga kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

Sudah hampir 10 tahun saya mengenal suami saya, tentu saja ini terhitung dari saya mulai berkenalan dengannya, pacaran, menikah hingga sekarang. Sudah hampir 10 tahun pula saya mengamati suami saya sat terkena flu, rasa-rasanya saya melihat dia seperti menderita dan tersiksa sekali, padahal saya sendiri atau anak-anak kalau terkena flu juga nampaknya tidak separah seperti suami saya. Saya pikir mungkin memang karena dia sering beraktivitas di luar ruangan,terkena panas/angin bahkan hujan dan tak jarang juga kecapekan sehingga kekebalan tubuh dia juga tidak sebaik tubuh saya.

Kemudian sampailah pada saat saya membaca sebuah novel online di wattpad novel tsb menyinggung sedikit menganai “Man flu”. Saya juga baru tahu jika ada istilah “Man flu”, apa itu man flu? Saya penasaran, kemudian seperti kebanyakan manusia yang hidup di jaman serba internet, saya akhirnya mencari tahu dari google mengenai istilah tsb, saya buka wilkipedia terjemahan kemudian saya baca di daftar pustakanya (1) . Salah satu jurnal kesehatan yang saya baca dari The Telegraph cukup menarik buat saya, meskipun saya harus membacanya secara berulang, karena menurut saya pribadi terjemahan versi google kalimatnya tidak baku (harusnya saya lebih banyak belajar bahasa inggris supaya bisa terjemahin sendiri, hehehe), tapi bagaimanapun juga saya berterimakasih sama google (jempol deh buat google).


Flu manusia bukanlah mitos, klaim para ilmuwan, yang menemukan pria lebih menderita karena mereka berinvestasi dalam semangat petualangan mereka dengan mengorbankan sistem kekebalan tubuh mereka.

(2)

Kemudian Richard Alleyne di jurnalnya menuliskan bahwa :


Para peneliti mengatakan produksi hormon seks estrogen pada wanita bisa memiliki efek menguntungkan pada respon bawaan mereka terhadap penyakit yang menyebabkan serangga.
Mereka menemukan itu meningkatkan kekebalan wanita yang mewakili garis pertahanan pertama tubuh terhadap virus seperti flu.

(3)

Jadi kesimpulan yang saya dapat dari kutipan di atas adalah perbedaan jenis kelamin mempengaruhi tingkat kekebalan seseorang, wanita mempunyai tingkat kekebalan yang lebih bagus dari pria karena hormon ekstrogen yang diproduksi wanita melindungi bagian tubuh yang mudah terpapar oleh infeksi (cmiiw).

I see… jadi ini penyebabnya, ketika suami saya flu dia jadi terlihat sangat teler & lemah seperti sedang sakit parah dan nampak seperti membutuhkan perawatan ekstra. Kalau saya ingat-ingat, ketika dia flu memang efek yang terlihat sangat lebay, kemudian flu nya juga berlangsungnya lama hingga dua minggu lebih. Kalau sudah tau begini kan ke depannya ketika memasuki musim yang ekstrim dan rentan terjangkit flu, saya bisa mengambil antisipasi tambahan. Ketika saya dan anak-anak flu biasanya saya cukup minta mereka untuk makan yang cukup, banyak istirahat dan tidur tepat waktu, sedangkan khusus untuk suami saya sepertinya harus ada tambahn vitamin.

Mari jaga kesehatan kita di musim hujan ini, hadapi musim hujan dengan gembiran dan banyak doa.

With Love

Ratih Puspa Dewi

Daftar Pustaka

  1. https://en.wikipedia.org/wiki/Man_flu . Diakses 10 Januari 2019
  2. Alleyne, Richard (2010-03-24). “Flu manusia bukanlah mitos karena para ilmuwan membuktikan bahwa pria lebih banyak menderita penyakit” . The Daily Telegraph . London . Diakses 10 Januari 2019 .
  3. Alleyne, Richard (2009-05-12). “Pria menyerah pada manflu karena wanita memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat, klaim para ilmuwan” . The Daily Telegraph . London . Diakses pada 10 Januari 2019 .

Selamat tahun 2019 dan selamat baking…

Selamat tahun 2019, semoga di tahun ini banyak kebaikan menyertai dan selalu dalam lindungan Allah SWT, amin. Masuk tahun 2019 kerjaan sedikit menumpuk karena banyak rekapan yang dibuat di kantor dan juga harus mempersiapkan banyak hal untuk pindahan kantor ke gedung yang baru, inhale…exhale..,berharap semoga semuanya lancar hingga pindahan selesai, amin.

Malam tahun baru bagi saya tidak ada bedanya dengan malam malam lainnya, yang membedakan adalah langkah-langkah yang akan kita lakukan setelah malam tahun baru berlalu.

Saya tidak terlalu menyukai jalan-jalan dan tempat yang padat manusia, sudah sekitar lebih dari 5 tahun ini setiap malam tahun baru saya lalui di rumah bersama suami. Untuk malam tahun baru ini saya memilih membuat brownies panggang di rumah yang adalah cemilan favorit kita sekeluarga. Untuk paginya saya lanjutkan membuat roti manis lagi, saya masih pengen belajar membuat roti manis yang sesuai harapan saya, maklum lah ya namanya belajar masih saja ada yang kurang ini dan itu. Kemarin ini lumayan pegel juga ya buat 2 jenis cemilan (amatir soalnya ya), tapi saya seneng karena saya mau kedatangan tamu dari kebumen yaitu sahabat dari ayah saya yang sudah 1 tahun ini tidak bertemu dan yang sudah kami anggap seperti saudara sendiri.

Untuk roti manisnya kali ini penampakan hasilnya lumayan bagus, bentuknya sudah lebih indah dilihat daripada buatan sebelumnya (hehehe..), untuk isiannya kemarin saya buat 3 jenis : keju manis (pakai keju kraft yang quckmelt dan gula pasir tetapi untuk toping atasnya saya pakai kejunya yang keju kraft chedar ya), coklat keju dan coklat (coklatnya supaya gampang meleleh harus dicincang halus ya), tetapi untuk teksturnya sih lebih bagus buatan yang sebelum ini (di postingan sebelumnya) hal ini dikarenakan : takaran raginya saya sadar sekali kalo kurang tepat karena timbangannya juga tidak sensitif untuk takaran dibawah 10gr, kemudian adonannya kurang lama mixernya karena mixernya sudah mulai berasap dan bau menyengat alhasil rotinya sedikit kurang mengembang dan sedikit kurang lembut. Dan untuk resep roti manisnya saya masih pakai resep yang sama (ada di postingan sebelumnya). Untuk browniesnya saya juga ambil dari bakergram di instagram, dan untuk pemakaian loyang 20×20 saya pakai takaran 2 resep, berikut resepnya ;

♥Shiny Chewy Brownies
resep by @erlina.lim_
made by me

bahan bahan:
150gr DCC
50gr mentega/butter
40ml minyak goreng
2butir telur
150gr gula halus
100gr tepung terigu
35gr coklat bubuk
toping sesuai selera (saya almond&chocochip)

cara buat:
1.lelehkan DCC,mentega dengan di tim (kalau saya : minyaknya saya campur sekalian)
2.kocok telur dan gula halus menggunakan whisk hingga gula larut,kemudian masukan lelehan coklat+mentega+minyak,aduk rata
3.masukan tepung terigu+coklat bubuk ke campuran tadi dan aduk rata
4.tuang adonan ke dalam cetakan 30×10 yang sudah dialasi kertas roti
5.beri toping sesuai selera
6.panggang dalam oven dengan panas 150°C di rak bawah 20menit, rak tengah 10menit (saya pakai oven tangkring dengan api sedang, saya panggangnya kurleb 60 menit)

Tetap semangat mencoba dan terus belajar, semoga kita bisa jadi ibu-ibu yang produktif.

With Love

Ratih Puspa Dewi